Jumat, 29 November 2013

Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam konsep “net citizen”




Pada era globalisasi saat ini kemajuan teknologi membuat seseorang tak lagi harus menjadi wartawan atau jurnalis saat ia ingin menyampaikan gagasan atau informasi pada sebuah media. Setiap orang dengan latar belakang yang berbeda-beda bisa mengekspresikan gagasannya itu dengan bebas. Adapun kegiatan tersebut dikenal dengan istilah Citizen Journalism.
Citizen Journalism yang jika diartikan menurut bahasanya berarti jurnalisme warga yaitu aksi dari warga kota/negara yang memainkan peran aktif dalam proses pengumpulan, pelaporan, analisa, serta diseminasi berita dan informasi. Karena tidak terikat dengan salah satu profesi tertentu maka citizen journalism dikategorikan sebagai jurnalisme publik. Maksud dari partisipasi publik ini untuk menghadirkan independensi, reliabilitas, akurasi, dan relevansi informasi yang ada dalam demokratisasi.
Citizen journalism  yang bisa kita amati langsung seperti melalui radio dapat dilihat pada laporan lalu lintas yang disampaikan warga. Di televisi, jurnalisme warga dapat dilihat dari video-video amatir yang dibuat warga tentang sebuah peristiwa. Di media cetak, jurnalisme warga bisa dilihat dari surat pembaca. Sementara di internet, jurnalisme warga dapat dilihat dari tulisan-tulisan warga di berbagai blog atau jejaring sosial dan jurnalisme di internet lebih kita kenal dengan istilah”net citizen”.
Dalam penyampaian gagasan, ide atau pun informasi dengan media intenet, kegiatan net citizen bisa mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam informasinya tersebut. Adapun yang kita ketahui bersama lima sila dalam  Pancasila adalah:
1.      Ketuhanan Yang Maha Esa
2.      Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.      Persatuan Indonesia
4.      Kerakyatan yang dipimpin oleh khikmad kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5.      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila tentunya dalam kegiatan net citizen kita bisa mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila tersebut dalam gagasan, ide atau informasi yang akan kita sampaikan dalam media internet baik melalui blog, jejaring sosial dan yang lainnya. Yang paling mudah dan efektif, tentu saja blog. Melalui blog, setiap orang bebas mengisinya dengan apa saja, bisa artikel, essai, opini, hingga curahan hati.
Salah satu contoh saat kita membuat artikel dalam blog, kita bisa memasukkan bentuk aplikasi sila pertama pada isi tulisan kita yaitu keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Nilai ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religious, bukan bangsa yang ateis. Pengakuan terhadap Tuhan diwujudkan dengan perbuatan untuk taat kepada perintah Tuhan dan menjauhi larangan-Nya sesuai dengan ajaran atau tuntutan agama yang dianutnya. Nilai ketuhanan juga memiliki arti bagi adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antarumat beragama.
.Bentuk aplikasi sila ke dua diantaranya kesadaran sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya. Manusia perlu diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya, sebagai makhluk Tuhan yang sama derajatnya dan sama hak dan kewajiban asasinya. Berdasarkan nilai ini, secara mutlak ada pengakuan terhadap hak asasi manusia.
Bentuk aplikasi sila ketiga antara lain yaitu  usaha kearah bersatu dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisasi dalam Negara kesatuan republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Adanya perbedaan bukan sebagai sebab perselisihan tetapi justru dapat menciptakan kebersamaan. Kesadaran ini tercipta dengan baik bila “Bhinneka Tunggal Ika” sungguh-sungguh dihayati. Dan dalam tulisan kita tidak ada kalimat yang memprovokasi yang menyinggung SARA hingga bisa terjadi perpecahan.
Bentuk aplikasi sila keempat antara lain tentang pemerintah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan. Berdasarkan nilai ini, diakui paham demokrasi yang lebih mengutamakan pengambilan keputusan melalui musyawarah mufakat. Dan bisa digambarkan bagaimana proses demokrasi itu berlangsung salah satu contohnya melalui Pemilu.
Aplikasi sila kelima pada penulisan artikel atau informasi kita di media internet antara lain yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan makmur secara lahiriah maupun batiniah. Berdasar pada nilai ini, keadilan adalah nilai yang amat mendasar yang diharapkan oleh seluruh bangsa. Negara Indonesia yang diharapkan adalah Negara Indonesia yang berkeadilan.
Jika dalam gagasan, ide, informasi yang kita sampaikan dengan media internet mampu memuat nilai-nilai Pancasila tentunya hal ini mampu membentuk komunikator dan komunikan internet yang berlandaskan Pancasila. Sehingga kehidupan berwarga negara yang damai, adil, sejahtera dan sebagainya bisa terwujud. Namun pada dasarnya yang perlu kita tanyakan pada diri kita masing-masing sebagai user internet sudahkan kita melakukannya?. Jika belum, maka segerakanlah agar penyimpangan-penyimpangan dari nilai-nilai Pancasila seperti ketidak adilan di bidang penegakan hukum, ketidak adilan dalam segala bidang untuk rakyat kecil, tindakan korupsi dan hal-hal lainnya yang kebanyakan tidak berpihak pada rakyat namun lebih pada mengutamakan kepentingan-kepentikan kelompok tertentu dapat dikurangi. Atau paling tidak kita mampu membuka mata bangsa Indonesia bahwa negara kita seharusnya menerapkan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman agar kehidupan lebih damai dan indah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar